Mengawali tahun 2014 ini, pelatih
baru Tim Nasional Indonesia, Alfred Riedl, menargetkan resolusi tahun
baru dengan target membangunan kembali skuad Garuda Senior, yang sempat
ditinggalkannya dua tahun lalu. Bekas penyerang itu juga mengaku
mengagumi penampilan Boaz Salosa yang dinilai sebagai pemain berbakat.
Mantan pelatih Austria dan
Liechtenstein, yang menginjak usia 64 tahun November ini, diberikan
kembali tugas menangani timnas Indonesia setelah masa kepelatihan
sebelumnya diakhiri dengan cara tiba-tiba dua tahun lalu.
"Target pertama saya adalah untuk
memenangkan AFF Suzuki Cup tahun depan. Yang kedua saya ingin tim saya
untuk membuat kemajuan yang berkelanjutan dan terobosan baru dalam
Ranking Dunia FIFA," ujarnya pada laman resmi organisasi sepakbola dunia
itu.
Kembali menangani Merah Putih baginya memberikan dia kesempatan untuk membuktikan kembali kemampuannya.
"Saya sangat senang bisa kembali ke
negara ini. Dalam arti saya dapat mengambil kembali pekerjaan saya dan
melanjutkannya dengan tim yang saya tinggalkan pada tahun 2011. Terakhir
kali saya diberhentikan tiba-tiba, tapi aku yakin untuk membuat awal
baru kali ini dengan PSSI yang baru," paparnya.
Di antara jajaran pelatih Eropa,
Riedl adalah salah satu pelatih yang istimewa. Manajer asal Austria itu
mungkin tidak bisa menyamai pelatih Guangzhou Evergrande, Marcello Lippi
atau bos timnas Jepang, Alberto Zaccheroni, dalam hal ketenaran. Tetapi
dia melampaui duo Italia dalam hal pengalaman Asia.
Mantan striker internasional Austria
telah menghabiskan hampir seluruh dekade terakhir karirnya mengelola
sejumlah tim nasional Asia dan klub. Dia mulai dengan tiga musim dengan
timnas Vietnam, serta sempat berkarir di klub Kuwait Al Salmiya dan
timnas Palestina.
Kembali dari jeda panjang di
sepakbola nasional, Riedl mengaku tertarik dengan performa baru Boaz
Solossa, meski sebelumnya pelatih tersebut sudah akrab dengan gaya
bermain putra asli Papua itu.
Striker Persipura Jayapura menarik
perhatiannya sejak mewarisi ban kapten dari Bambang Pamungkas, serta
menjadi target man dan dua kali mencetak gol dalam kualifikasi Piala
Asia 2015, termasuk gol penyeimbang 1-1 di laga kandang melawan China.
"Boaz adalah pemain paling berbakat
di tim ini. Pemain lainnya juga bagus tapi aku akan mengawasi mereka
untuk menilai mereka lebih lanjut," tukasnya.
Prestasi Indonesia U-23 yang
baru-baru ini meraih perak di SEA Games membuat Riedl dapat memilih
serangkaian bakat baru di timnas, seperti Andik Vermansyah, yang
dijuluki 'Messi-nya Indonesia'.
"Tidak ada batasan usia dalam tim
kami jadi yang terbaik dari para pemain muda akan direkrut. Tapi mereka
juga harus membuktikan diri di liga Indonesia untuk mendapatkan
panggilan tim nasional senior. Begitu juga Andik," lanjut Riedl.
Laga pertama Riedl adalah
kualifikasi final untuk Piala Asia AFC 2015, di Arab Saudi. Meskipun
tidak berdampak apapun karena Indonesia sudah tereliminasi, Riedl
melihatnya sebagai kesempatan untuk mengarahkan laga awalnya ke arah
kemenangan perdana.
"Kami akan mempersiapkan diri dengan
baik untuk pertandingan. Saya harus mempelajari lawan dengan seksama
dan memutuskan strategi apa yang harus kita gunakan, dan tentu saja kami
akan mencoba untuk mendapatkan hasil yang ideal," tandasnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar