Sabtu, 11 Mei 2013

Pirlo Pensiun dari Timnas Seusai Piala Dunia 2014

Gelandang Italia dan Juventus, Andrea Pirlo, memutuskan pensiun dari Timnas Italia seusai Piala Dunia 2014

MILAN – Andrea Pirlo memutuskan akan mengakhiri kariernya bersama Timnas Italia seusai Piala Dunia 2014 di Brazil. Gelandang milik Juventus ini beralasan masanya bersama Gli Azzuri telah cukup dan memberi kesempatan bagi para pemain muda untuk berunjuk gigi.
“Pada 2014, saya akan berhenti dengan tim nasional, saya rasa Piala Dunia akan menjadi pertemuan terakhir dengan kemeja biru,” ujar Pirlo. “Anda meninggalkan ruangan untuk para pemuda.”
Pirlo telah mengantongi 97 penampilan bersama Italia. Di mana salah satu prestasi terbaiknya adalah turut mengantarkan Italia menjuara trofi Piala Dunia 2006.
Pada Piala Dunia 2014 di Brazil nanti, Pirlo akan genap berusia 35 tahun. Meski tak terbilang muda lagi, namun Pirlo tetap akan menjadi sosok penting bagi Gli Azzuri.
Sementara, meski telah memutuskan mengakhiri kariernya di Timnas, Pirlo tetap akan melanjutkan karier sepak bolanya di kancah domestik.
Saat ini dia berada diambang mengamankan gelar Scudetto secara back to back bersama Juventus dan mengaku tekad  melanjutkan karier senior, yang dimulai bersama Brescia pada 1995, tetap kuat.
“Di level klub saya akan melanjutkan selama saya memiliki gairah dan saya merasa penting,” imbuhnya. “Kalau tidak, saya akan menjadi yang pertama keluar.”
Juve bisa membungkus gelar Scudetto musim ini lebih cepat pada Minggu (5/5/2013). Asalkan Bianconeri, julukan Juventus, meraih poin maksimal saat menjamu tim zona degradasi, Palermo di Turin.
Tiket di Stadium Juventus sudah habis terjual bagi para suporter yang ingin merayakan pesta Scudetto, Minggu nanti. Namun, Pirlo masih enggan membicarakan rencana pesta itu.
“Kami harus mendapatkan poin dan kemudian kami bisa berbicara Scudetto,” beber Pirlo. “Percayalah, kami ingin mengakhiri musim ini pada Minggu nanti.”
“Itu akan menjadi gelar yang berkelanjutan. Tim telah melakukan sesuatu hal yang penting tahun lalu dan tahun ini kami mengulanginya, di mana hal itu tak pernah mudah.”

Scud3tt1 : 31 Sul Campo



Musim ini Juventus kembali meraih scudetto. 31 sul campo, gelar scudetto ke 31. Meski yang resmi diakui sebanyak 29 gelar. Back to back campione, setelah musim kemarin juga menyabet scudetto. Gelar scudetto ke 2 untuk Antonio Conte sebagai pelatih Si Nyonya Tua.

Meraih 2 scudetto berturut-turut mempertegas come back si Zebra setelah 2 musim sebelumnya hanya meraih peringkat ke 7. Meski semua elemen tim turut andil, menurut saya ada 3 sosok yang paling berpengaruh atas keberhasilan scudetto Juventus di musim ini : Conte, Barzagli dan Vidal.

Conte

Terus terang saya agak pesimis ketika di awal musim 2011/2012 Juventus menunjuk Conte sebagai pelatih. Karena mantan pemain tengah Juventus ini belum mempunyai pengalaman melatih tim-tim besar. Namun ternyata keputusan ini membuahkan hasil sangat positif. Dari peringkat 7 di musim sebelumnya, Conte meraih scudetto di musim pertamanya sebagai pelatih Juventus dan sekarang meraih back to back scudetto. Kemampuannya menularkangrinta (semangat) ke para pemain, perfeksionis & detail oriented menjadikannya pelatih muda yang cepat sekali ngetop sekarang ini. Silahkan Anda googling tentang cerita Conte di ruang ganti para pemain Juventus.

Barzagli

Silahkan Anda lihat statistik permainan Andrea Barzagli di musim ini. Sampai pekan ke 35, ia memegang penampilan terbanyak untuk Juventus di ajang Serie-A. Dan salah satu pemain yang paling konsisten. Meski bukan tipikal bek yang bisa berlari cepat, namun pemain yang satu ia sangat jenius membaca pergerakan lawan. Bersama Bonucci, Chiellini & il capitano Buffon; sampai pekan ke 35 Juventus masih menjadi tim paling sedikit kebobolan dengan 20 gol.

Vidal

Salah satu pembelian terbaik di musim 2011/2012 dan salah satu pemain terbaik Juventus di musim ini. Vidal menjadi salah satu ball winning midfielder terbaik di dunia saat ini. Hingga saat ini koleksi golnya terbanyak di Juventus melebihi para striker. Meski banyak yang dihasilkan dari titik pinalti. Ber-partner dengan Marchisio & regista Andrea Pirlo, menjadi salah satu trio pemain tengah terbaik di Italia & Eropa.

Musim Depan ?

Tambahan beberapa pemain lagi akan menambah kedalaman skuad yang saat ini sudah cukup baik. Pemain muda seperti Pogba & Marrone layak diberikan jam main lebih banyak. Belum adanya striker kelas wahid yang konsisten mencetak gol diharapkan dapat dipenuhi pada bursa transfer musim panas ini. Untuk melaju jauh di level Eropa, wajib rasanya memiliki juru gedor kelas satu. Mari kita tunggu perjalanan Juventus di musim depan.

Forza Juventus !

Sabtu, 04 Mei 2013

Conte: "Mari Lewati Garis Finis"

















Antonio Conte telah mendesak pasukannya untuk meraih mahkota dalam dua tahun dengan menyimpulkan musim ini pada lomba scudetto dengan hasil positif melawan Palermo pada hari Minggu sore.

Sebuah tujuh kemenangan beruntun gemilang telah mengangkat Bianconeri unggul 11 poin dari penantang terdekat Napoli, yang berarti satu poin diperlukan dari empat pertemuan terakhir mereka untuk mengonfirmasi kedua kemenangan gelar beruntun klub.

Dan Conte dijelaskan tekadnya untuk memandu tim melintasi garis finis di depan kerumunan kapasitas di Juventus Stadium.

Berbicara kepada media di Vinovo, pelatih berusia 43 tahun itu mengatakan: "Ini sulit, melelahkan dan stres tahun dari setiap sudut pandang, sehingga akan menjadi luar biasa jika kami mencapai tujuan kami besok. Ini merupakan perjalanan mendebarkan dan kami sudah di depan dari awal.

"Sangat jarang bagi sebuah tim untuk memulai dan mengakhiri musim di atas, terutama mengingat memimpin penting kami memiliki lebih dari saingan kami. Ini mahkota dua tahun luar biasa yang telah terjadi berkat kerja keras yang dilakukan oleh semua orang yang terlibat - Agnelli, Marotta, pemain dan staf."

Sebuah rasa penasaran nasib berarti bentrokan besok dengan tim yang terancam degradasi Rosanero jatuh pada tanggal yang akan tetap selamanya terukir dalam klub.

Sebelas tahun yang lalu besok, Conte membentuk bagian dari Juventus tak terlupakan yang menarik dari salah satu hari kemenangan akhir yang paling dramatis atas Inter dan Roma ke dalam kemuliaan kejuaraan.

Berkaca pada prestasi, ia berkata: "Jika saya telah meminta peluang menang menjelang pertandingan Udinese, saya akan mengatakan 0,001%. Sebaliknya, sesuatu yang luar biasa terjadi, dengan Inter kalah di kandang melawan Lazio dan kami menang di Stadio Friuli. Tahun sebelumnya di Perugia kami kehilangan titel yang tampak 99,9% di tangan. Namun setahun kemudian, takdir membawanya kembali ke kami.

"Tahun ini, bagaimanapun, telah berbeda. Tim ini telah melaju bersama pada kecepatan yang benar, terlepas dari keterlibatan kami di Liga Champions, yang banyak berpikir dapat menyebabkan tingkat energi. Kami juga telah melawan tim dengan skuad baik di Napoli, Milan, Inter, Roma dan Lazio. Kami telah melakukan dengan baik."

Sementara Conte berbicara panjang lebar tentang pentingnya kolektivitas skuad, sebuah pertanyaan dari seorang wartawan Chile menuntunnya untuk memuji aksi gelandang Arturo Vidal.

"Arturo adalah pemain sepak bola yang lebih lengkap dari musim lalu, bukan hanya dari sudut pandang kompetitif pandang, tetapi juga taktis. Dia sekarang menjadi pemain level internasional dan telah berhasil menggabungkan karakter, intensitas dan teknik dengan disiplin taktis.

"Dia mengembangkan banyak dan telah memiliki musim yang sangat baik. Saya akan selalu membawanya bersama saya dalam 'pertempuran sepak bola', karena ia selalu meninggalkan lapangan permainan dengan semangat. Namun, saya tidak bisa menyalahkan salah satu pemain saya dari sudut pandang, setiap satu dari mereka selalu memberikan semua mereka."

Akan datang akhir musim kejuaraan tahun ini akan memberikan kesempatan yang ideal untuk kedua klub dan pelatih untuk membentuk rencana pertempuran mereka untuk kampanye berikutnya.

"Conte sebagai individu ingin tetap 100 persen. Lalu ada profesional yang, seperti yang biasanya terjadi di akhir musim, perlu duduk dan berbicara, untuk menghormati para fans, klub, pemain dan dirinya sendiri. Ini bukan diskusi ekonomi.

"Apa yang terjadi selama dua tahun telah terjadi berkat perencanaan sendiri dan klub. Kami tidak pernah meninggalkan apa-apa ke kesempatan, tapi jarak sedang dibangkitkan. Kami cukup beruntung untuk dapat mempersiapkan musim di muka, jadi sekarang adalah waktu untuk duduk, menilai situasi dan rencana."

35 skuad lawan Palermo


Antonio Conte telah mengajukan 25 skuad untuk Minggu sore Serie A pertemuan dengan Palermo di Juventus Stadium.

Bek Chile Mauricio Isla dan penyerang Perancis Nicolas Anelka kembali ke pemilihan untuk laga nanti setelah absen pada kemenangan hari Minggu lalu 2-0 atas Torino di Stadion Olimpico.

Skuad Bianconeri lengkap adalah sebagai berikut:

 

1 Buffon
3 Chiellini
4 Caceres
6 Pogba
8 Marchisio
9 Vucinic
11 De Ceglie
12 Giovinco
13 Peluso
15 Barzagli
17 Bendtner
18 Anelka
19 Bonucci
20 Padoin
21 Pirlo
22 Asamoah
23 Vidal
24 Giaccherini
26 Lichtsteiner
27 Quagliarella
30 Storari
32 Matri
33 Isla
34 Rubinho
39 Marrone

Juventus menghitung Jam untuk mengangkat Tropi 31 scudetto


Juventus memiliki hasrat besar untuk menggenggam gelar Seri A dalam dua musim berturut-turut yang kemungkinan akan tinggal menghitung hari. Maklum, hingga jelang giornata 34, Gianluigi Buffon dkk tetap kukuh memuncaki klasemen sementara Seri A dengan koleksi 77 poin dari hasil 24 kemenangan, 5 kali imbang, dan 4 kekalahan.
juventusDengan keunggulan poin yang jauh dari runner-up Napoli atau peringkat 3 AC Milan, hanya keajaiban yang bisa menghalangi gelar juara yang sudah pasti menjadi milik Juventus. Pesta juara klub berkostum putih-hitam itu mungkin akan digelar pada malam nanti di Olimpico Turin atau pekan depan di Juventus Arena. Sebab, hasil itu akan tergantung hasil pertandingan giornata 34. Meski sangat di unggulkan bisa memenangkan laga, bek tengah Giorgio Chiellini menilai, Derby della Mole menghadapi Torino tidak akan berjalan dengan mudah bagi Juve. Terlepas dari keberhasilan Juventus mempermalukan Torino 3-0 pada pertemuan pertama di Juventus Arena, 1 Desember 2012, Chiellini mengatakan bahwa klub berjuluk Il Toro itu adalah salah satu tim yang sangat terorganisasi sehingga sangat menyulitkan.
Juventus mengawali Derby Della Mole ini dengan rasa optimis dan bagi Chiellini, laga kali ini sudah sangat tidak asing. Hal itu karena ia sudah membela Juve selama delapan musim lamanya, ia mengungkapkan pertandingan melawan Torino memiliki Atmosfer yang juga sangat luar biasa yang tentu akan mampu mempengaruhi emosi setiap pemain yang bertanding dilapangan.
Juventus dan juga Chiellini mengatakan kendati saat ini Torino berada di peringkat 16 klasemen sementara, itu tidak akan membawa pengaruh terhadap sengitnya laga melawan Il Toro dan mereka dipastikan akan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik. Untuk mengamankan tiga poin, Pelatih Antonio Conte memastikan akan menggunakan komposisi pemain terbaiknya. Meski ia belum bisa menurunkan Sebastian Giovinco, Nicolas Anelka, dan Simone Pepe yang masih terkendala dengan cederanya, kembalinya Chiellini diyakini bakal membuat lini pertahanan Juventus semakin kukuh.
Cairo menilai, dukungan penuh tifosi mereka akan membuat Torino makin termotivasi memenangkan pertandingan. Hanya, beda dengan Juventus, Torino baru saja mengalami rentetan hasil negatif. Klub berkostum merah darah itu menelan 3 kekalahan dan 1 hasil imbang pada empat pertandingan Seri A terkini. Torino menyerah dari Napoli, AS Roma, dan Fiorentina serta ditahan imbang oleh Bologna. Sebaliknya, Juventus selalu berhasil meraih kemenangan pada enam giornata Seri A.